Selasa, 06 Oktober 2009

Padang-HARIAN BANGSA

Minggu, 2009 Oktober 04


Padang-HARIAN BANGSA
Gempa 7,6 pada skala richter (SR) yang mengguncanga Pariaman, Sumatera Barat, menewaskan 467 orang (sementara). Data sementara dilaporkan, seribu orang dipastikan masih tertimbun bangunan yang ambruk.
"Seribu orang terkubur reruntuhan," tulis Koordinator Satuan Koordinasi dan Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Sumatera Barat, Ade Edward, di Posko Satkorlak, Kantor Gubernur Sumbar, Padang, Kamis (1/10).
Hingga kini, tim evakuasi sudah mengerahkan alat berat untuk mencari para korban yang tertimbun. Kendati demikian, alat berat yang digunakan masih sangat terbatas.
"Sehingga belum maksimal. Evakuasi di sejumlah bangunan seperti Gama, LB LIA, Ambacang Hotel, Suzuki Finance, Rocky Plaza, dan ratusan bangunan lainnya masih berjalan," ujar dia.
Sebelumnya, staf Pusat Krisis Departemen Sosial Tugiyo Bisri mengatakan 467 orang dilaporkan tewas. Dari jumlah korban tewas itu, sebanyak 376 jasad ditemukan di Padang. Selain itu sebanyak 75 korban tewas ditemukan di Pasaman, dan beberapa korban tewas lainnya ditemukan di tiga kota.
Sedangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana melansir 220 orang dilaporkan tewas. Mereka yang tertimbun reruntuhan bangunan diantaranya berada di wilayah Marapalam Padang, reruntuhan Adira Finance Sawahan, reruntuhan ruko di Sawahan dan ruko di Simpang Haru.
Ada pula korban yang diperkirakan masih berada di bawah puing-puing mesjid Nurul Imam Padang, Apotik Sari depan Nurul Iman, Gedung Gama, BII sudirman, dan PT AGD di Bypass Padang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta tim SAR tidak berhenti menggali reruntuhan.
"Jangan anggap remeh musibah ini, gali yang dalam," kata Yudhoyono usai rakor di kantor Gubernur Sumatera Barat, Kamis (110/2009).
Yudhoyono meminta pencarian korban yang masih tertimbun dilakukan secara serius 10-15 hari ke depan. "Sampai benar-benar terevakuasi seluruhnya," kata Yudhoyono sambil menambahkan agar mnasalah telekomunikasi, air bersih dan listrik bisa tertangani dengan segera.
Usai rakor, Yudhoyono langsung meninjau wilayah Pariaman yang paling parah terkena gempa. Ia ditemani sejumlah menteri seperti Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensos Bachtiar Chamsyah, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dan sejumlah pejabat lainnya.
"Selama tanggap darurat pemerintah menyiapkan Rp 100 miliar untuk biaya makanan, obat-obatan bagi korban gempa," kata dia. Masa tanggap darurat maksimal dua bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar